Minggu, 22 Juli 2012
Finale
Ketika aku tak tahu lagi harus berbuat apa, sampailah aku di satu titik dimana aku merasa bahwa inilah saatnya untuk aku menyerah saja.Ya, kali ini logika sungguh telah mengalahkan kata hatiku. Ketika hatiku menjerit memintaku untuk tetap bertahan dengan semua ini, logika ku akhirnya menang melawan jeritan hatiku. Kali ini aku tunduk pada logika ku yang mengatakan untuk berhenti dan melepaskan semuanya.Ya, aku memutuskan untuk berhenti dari semua ini, dan melepas apa yang sudah tak mungkin lagi aku raih. Mungkin ini lah jalan terbaik bagiku dan baginya, yang masih belum dapat melepas seseorang yang dikasihinya sejak lama. Cinta dan sayang bukan berarti harus memiliki bukan? Maka kini aku telah memutuskan untuk melepasnya dan tak berperang lagi dengan dunia yang menghadangku. Mungkin ini lah jalan terbaik bagi dirinya, yang masih tak mampu melepas orang yang dikasihinya itu. Memang aku lah yang harus mundur, meski bayangan yang hadir ketika aku memikirkan ia akan bersama orang lain membuatku merasa ingin meledak saja. Tapi aku akan menahannya, seperti yang dahulu pernah aku alami ketika aku harus melakukan yang seperti ini. Aku sungguh tak tahu lagi apa yang harus aku perbuat, karena semua jalan tampak sudah tertutup. Mungkin ini lah jalan terakhir bagiku untuk menunjukkan rasa sayangku pada dirinya. Aku melakukan apa yang ia inginkan, ia ingin aku pergi, maka aku akan pergi, meninggalkan dia dan seseorang yang ia sayangi tersebut. Memang waktu lah yang menunjukkan kualitas suatu rasa sayang, setahun pasti akan jauh lebih membekas dari 5 bulan bukan? Ya sudahlah, tak ada gunanya juga kalau aku terus menerus berlaku seperti ini, yang masih tak mampu melepasnya padahal ia sendiri sudah dalam proses melepas aku. Sudah. Sudah cukup semua ini.
Langganan:
Postingan (Atom)