Selasa, 25 September 2012

Terlambat

"Telat, gue udah ga mau, udah ga bisa, gue cape." Kenapa semuanya terlambat.... Ketika aku akhirnya yakin dan mantap untuk memutuskan, ia telah terlebih dahulu memutuskan untuk meninggalkanku. Aku hanya dapat menangis, ya lagi-lagi aku hanya dapat menangis ketika pengorbanan yang telah terjadi dan telah aku lakukan tidaklah setimpal dengan hasil yang kudapat. Hal ini tidaklah sia-sia, karena aku telah memperoleh apa yang aku inginkan walau tidak sepenuhnya seperti yang aku harapkan. Aku merasa ditusuk, dirusak, lalu dicampakkan dan dibuang seakan aku ini tidak ada. Aku hanya mampu duduk sendiri dan menulis sambil menangis, menahan tangis tepatnya, karena aku sudah tak memiliki siapapun untuk berbagi tangisanku ini. Aku sekarang sungguh sendiri. Hidupku berantakan, masa depanku gelap tak terlihat, dan aku tak memiliki dirinya untuk mendukungku. Malam ini sudah lewat dari pukul 01.00 dan aku masih belum dapat tertidur. Seluruh sistem organku seakan tetap terus terjaga, membuat otakku aktif dan terus menerus mengulang kejadian itu. Aku terlempar, ke dalam ketiadaan, dalam kesedihan, dan dalam kehancuran. Menyadari betapa salahnya aku selama ini hingga ini semua terjadi. Aku mati. Aku telah membuang hidupku demi seseorang yang telah membuangku. Lalu apa sebenarnya aku ini? Tidak lebih dari onggokan sampah kurasa. Aku tak lagi berguna, maka aku ditinggalkan. Mungkin sudah dibilang bahwa aku tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, namun aku tak dapat keluar. Aku tak mampu menolong diriku sendiri. Aku membutuhkan dirinya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar