Selasa, 25 September 2012
Terlambat
Senin, 10 September 2012
Hujan Sesaat
Creativity
Minggu, 09 September 2012
Tahun Ke-4
Mimpi dan Realitas
It's Been A Long Time
Minggu, 22 Juli 2012
Finale
Rabu, 13 Juni 2012
Selasa, 12 Juni 2012
Senin, 11 Juni 2012
Jumat, 08 Juni 2012
Just A Letter
Aku, telah menjadi egois
Aku, tidak memikirkan perasaanmu
Aku, masih terus meragukanmu
Aku, memang aku telah terluka berkali-kali tetapi
Aku, entah mengapa aku masih menyayangimu
Aku, mempertanyakan dalam hati semua sebab mengapa
Aku, masih terus memperhatikan dirimu
Aku, walau terus menerus menemui jalan buntu
Aku, tetap menyayangimu, tapi sampai kapan?
Aku tak tahu, tetapi
Aku akan mencoba tetap mempertahankannya
Aku akan selalu mencoba membuatmu bahagia, bagaimanapun caranya
Aku, menyayangimu, sepenuh hati
Aku sayang kamu, sungguh, meski kamu merasa aku berubah menjadi dingin, atau menjadi jauh, aku tetap memendam perasaanku ini. Aku merindukanmu (hahaha kayak lagu).
I miss you, so much dear...
Kamis, 10 Mei 2012
Antara Akal dan Hati
Malam pun Hanya Diam
Jumat, 04 Mei 2012
Disturbed
Rabu, 02 Mei 2012
Final Decision
Sabtu, 28 April 2012
4.00 A.M.
(for my dearest J.K., I'm still love you, even I cannot show it)
Jumat, 20 April 2012
Sorry
Eight Days After
Sabtu, 14 April 2012
Souljah - Tak Selalu
Di setiap hari-hariku
Tak mau lagi diriku mengulangi
Kesalahan yg sama
Semua yg pernah kurasa,yg kucinta
Hilang sekejap mata
Semua yg pernah kurindu,yg kumau
Kinipun semua sirna
Reff :
Tak selalu (woo - oow)
Yg bekilau itu indah (woo - oow)
Tlah terbukti di dirimu (woo - oow)
Pergi dan sakitiku (woo - oow)
Sesaat kau memberikan harapan
Yg terjadi kau pergi dan tinggalkan
Semua yang ada di dalam hatiku
Menghilang dan kini semua tlah runtuh
Ari Lasso ft. Bunga Citra Lestari - Aku dan Dirimu
Tiba saatnya kita saling bicara
Tentang perasaan yang kian menyiksa
Tentang rindu yang menggebu
Tentang cinta yang tak terungkap
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Sudah terlalu lama kita berdiam
Tenggelam dalam gelisah yang tak teredam
Memenuhi mimpi-mimpimu malam kita
Reff:
Duhai cintaku, sayangku, lepaskanlah
Perasaanmu, rindumu, seluruh cintamu
Dan kini hanya ada aku dan dirimu
Sesaat di keabadian
Jika sang waktu kita hentikan
Dan segala mimpi-mimpi jadi kenyataan
Meleburkan semua batas
Antara kau dan aku, kita
Repeat reff
Source: http://liriklaguindonesia.net/ari-lasso-feat-bunga-citra-lestari-aku-dan-dirimu.htm#ixzz1rzkEcD00
Jumat, 13 April 2012
And The Sky Rumbled
Senin, 26 Maret 2012
BROMO 2011 – Sebuah Potret Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Liburan kali ini aku pergi ke Gn. Bromo yang terletak di Jawa Timur. Disana aku merasakan banyak hal, mulai dari dingin yang menggigit, debu vulkanik yang berterbangan dan menyesakkan nafas, serta banyak hal lainnya.
Hal utama yang menjadi fokus tulisanku sekarang ini adalah kondisi sosial di desa-desa sekitar Bromo. Selama aku disana, aku menggunakan ojek sebagai sarana transportasi, karena lebih mudah. Yang kemudian menjadi perhatianku adalah ketika tukang ojek yang mengantarkanku, menceritakan situasi di Bromo.
Ia adalah seorang tukang ojek yang berasal dari desa Tengger, dan ia berkata bahwa ia mengenal hampir semua orang yang berada di desa yang berada di seberang Bromo, melintasi bentangan padang pasir Gn. Bromo. Ia menceritakan bahwa apabila ada acara di desanya, ia bisa saja mengundang orang yang berada di desa seberang Bromo itu, dan mereka akan datang, melintasi bentangan padang pasir Bromo, begitu pula sebaliknya. Hal itu pun terlihat dari bagaimana ia menyapa hampir setiap orang yang berpapasan di jalan, dan yang disapa pun membalas sapaan itu.
Hal ini menjadi perhatianku karena aku melihat bagaimana kondisi masyarakat pedesaan di sekitar Bromo yang bisa saling mengenal walau terpisah oleh bentangan padang pasir Gn. Bromo. Hal ini menurutku sangat baik karena hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sekitar Gn. Bromo adalah masyarakat yang ramah, yang masih penuh rasa sosial.
Mari kita bandingkan dengan kita yang berada di perkotaan ini, yang mungkin hanya mengenal segelintir orang yang tinggal bersama kita dalam satu perumahan. Padahal, jarak antara kita tidak dipisahkan oleh tingginya gunung maupun luasnya bentangan padang pasir seperti di Bromo. Boro-boro mengenal orang yang berada di perumahan lain, tetangga sebelah sendiri mungkin kita tidak mengenal dan mungkin kita agak sungkan dan malu untuk menyapa orang yang tidak kita kenal apabila berpapasan di jalan.
Apakah tinggal di daerah perkotaan telah melemahkan rasa sosial manusianya, karena terlalu sibuk dengan urusan masing-masing dan merasa tidak perlu untuk berinteraksi dengan orang lain yang tidak ada hubungannya dengan urusan kita? Kita sering ditekankan dari sejak duduk di bangku sekolah bahwa manusia adalah makhluk sosial, namun tampaknya hal tersebut semakin lama semakin pudar dengan hadirnya teknologi yang memungkinkan kita berinteraksi tanpa bersusah payah bertemu muka, cukup menekan tombol, dan viola kita sudah dapat berkomunikasi dengan orang lain. Tampaknya, teknologi yang memudahkan manusia dalam hidupnya, turut berperan serta dalam membuat manusia itu sendiri kehilangan rasa sosialnya, dan lama-lama manusia itu akan hidup dalam solitaritas karena terbiasa berinteraksi via alat elektronik dan tidak bertemu muka lagi. Hal ini mungkin kedepannya akan menyulitkan manusia sendiri, karena sudah tidak terbiasa berbicara bertatap muka, ia akan kehilangan kemampuannya berkomunikasi sebagai makhluk sosial.
Inilah akhir tulisanku mengenai liburanku ke Bromo, semoga berguna untuk menyadarkan kembali arti “Manusia adalah makhluk sosial”. Apabila ada kesalahan kata, mohon dimaafkan.
Bogor, 22 Juni 2011
Ray Maximillian